Saya hadir dalam launching buku Think Fresh di Kinokuniya Plasa Senayan Jakarta, kamis 29 September 2016 lalu. Danny Oei adalah seorang yang unik menurut saya. Memulai karir dari seorang office boy lalu meningkat hingga menjadi ahli marketing dalam bidang periklanan dan mempunyai beberapa perusahaan, Danny Oei membagi pengalaman dan pikirannya melalui Think Fresh.
Sharing mas Danny Oei di acara itu sungguh menampar saya. Saat menjelaskan tentang kualitas waktu, mas Danny bilang bahwa kebanyakan dari kita tidak menggunakan waktu dengan baik. Banyak yang menghabiskan waktu lebih banyak di kantor daripada di rumah tapi dari segi penghasilan tidak sesuai dengan tenaga yang telah dikeluarkan. Hmmm... saya pernah ada di posisi ini dan rasanya... menyedihkan. Betapa banyak momen keluarga yang terlewat gara-gara saya terlalu mengurus pekerjaan. Untungnya saya segera sadar.
Mental orang Indonesia adalah rajin membully kata mas Danny. Ketika kita mendapat hidup yang lebih baik, banyak yang memuji tapi tidak sedikit yang membully. Attitude kita memang harus diubah dan untum yang menerima bullyan, jadikan bully sebagai pelecut semangat, kata mas Danny. Saya setuju... tapi untuk mengubah attitude seseorang butuh proses panjang dan hanya dirinya sendiri yang bisa mengubah. Sayapun.. dengan sadar atau tidak... masih sering melakukan bully hiks.
Untuk menjadi sukses butuh mental pejuang yang tak akan menyerah hanya gara-gara di bully. Bermimpilah karena mimpi menjadi tujuan hidup kita.. lalu bangkit dan raih mimpi itu segera, kata mas Danny. Mas Danny berasal dari keluarga sederhana yang untuk makan ayam KFC aja harus menabung uang jajan selama 5 hari. Disiplin keras yang diterapkan dalam keluarga mas Danny menjadikan mas Danny orang yang tahan banting.
Berawal dari mimpinya untuk menjadi pengusaha, mas Danny belajar hingga keluar negeri. Meski harus menyambi jadi office boy untuk membiayai hidupnya di luar negeri tapi mas Danny menjalani semuanya dengan ikhlas karena mengingat mimpinya yang harus diraih. Sempat terlibat dengan pergaulan yang kurang baik, tapi mas Danng segera insyaf. Pergaulan yang tidak baik menjadi bagian perjalanan hidupas Danny yang akhirnya bisa seperti sekarang ini.
"Nasib manusia ada di tangannya sendiri. Takdir kitalah yang ada di tangan Tuhan. Soal kita menjadi kaya atau miskin, bahagia atau tidak, berada di tangan kita sendiri" - quote by Danny Oei Wirianto.
Buku Think Fresh sarat dengan kalimat-kalimat penyemangat hidup. Bukan maksudnya mas Danny mau jadi motivator yak.. tapi ia menulis buku ini karena ingin berbagi dan sungguh saya berterima kasih pada mas Danny karena bukunya ini. Kemarin hadir juga mas Giring Nidji yang merupakan teman mas Danny. Mas Giring punya hubungan bisnis dengan mas Danny, ia bilang mas Danny adalah bos yang baik yang nggak pelit ilmu.
Sebagai pimpinan perusahaan, mas Danny ingin agar karyawan yang bekerja di perusahaannya saat resign dari kantornya kondisinya lebih baik dari saat ia masuk. Jarang-jarang ada bos begini kan. Malah kalau anak buah itu pada akhirnya lebih baik dari mas Danny, dirinya malah senang dan nggak menganggap anak buahnya sebagai saingan. Karena bila ada orang yang lebih baik dari kita maka kita akan berusaha lebih baik dari orang itu, makanya kemampuan kita akan naik terus, katanya.
Gagal dalam usaha adalah hal yang wajar. Dalam bukunya mas Danny menulis "Kegagalan dan keberhasilan akan selalu menyertai kita dalam hidup. Tapi hal terpenting yang harus kita ingat adalah setiap kegagalan merupakan proses yang kita lalui untuk meraih kesuksesan. Dari kegagalan kita bisa belajar mengenai kekurangan yang kita miliki".
Terakhir.. mas Danny berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, masalahnya kita mau mengerjakan soal itu atau tidak. Butuh kalimat sebagai mantra agar kita selalu ingat untuk meraih mimpi. Mantranya terserah kita. "Kamu bisa! Kamu bisa! Kamu bisa!" Kalimat ini mas Danny tulis di buku Think Fresh yang saya sodorkan padanya untuk ditandatangani. Ya... kalimat itu adalah mantra saya.
Tidak ada komentar