Dato' Ida Suraya (dok.yayat) |
Di hebohnya gelaran Malaysia Fashion Week 2016 2-5
November 2016 kemarin, ada sekumpulan desainer Malaysia yang terdiri dari
ibu-ibu hebat. Para desainer wanita ini bergabung dalam sebuah organisasi..
Peniagawati namanya. Peniagawati didirikan 24 Maret 1980 dan saat ini menjadi
pionir dalam berdirinya asosiasi pengusaha Malaysia. Peniagawati punya 1000
anggota yang berlatar belakang banyak industri. Ada fashion, kosmetik, makanan,
minyak dan gas dan lain-lain. Peniagawati diketuai oleh Dato’ Azlin Ahmad Shaharbi.
Dato’ Ida Suraya adalah salah seorang anggota
Peniagawati. Mempunyai latar belakang enginering, Dato’ Ida mencurahkan kreatifitasnya
di bidang fashion dengan baju-baju bermotif geometrik. Bianco Mimosa adalah
nama brand yang dipilih oleh Dato’ Ida yang menjadi desainer sekaligus
pemiliknya. Ciri khas dari baju-bajunya adalah model baju kurung namun sekarang
ia juga membuat baju-baju dengan model international.
Baju Dato' Ida (dok.yayat) |
Meski sudah menjadi desainer papan atas di Malaysia Dato’
Ida Suraya belum meninggalkan pekerjaannya di bidang engineering, sebuah
pekerjaan yang bertolak belakang dengan hobinya. Mengaku nggak bisa menggambar,
Dato’ Ida dibantu oleh staffnya dalam mendesain baju-baju Mimosa. Ide dari Dato’
Ida tapi staffnya ini yang membuatnya menjadi bentuk baju. Saya takjub
mendengar bagaimana Dato’ Ida mengatur waktu, antara pekerjaan di Engineering,
kesibukan di Mimosa dan mengatur rumah tangga.
Jika weekdays Dato’ Ida ada di overseas untuk melakukan
pekerjaannya di bidang engineering. Lalu weekend pulang ke Malaysia dan fokus
membesarkan Mimosa. Di tengah kesibukannya Dato’ Ida terus berkomunikasi dengan
keluarganya. Jaman sekarang cara berkomunikasi sudah sangat canggih. Nah
kecanggihan ini dipergunakan benar bagi wanita sibuk seperti Dato’ Ida. Kalau
saya yang seperti itu mungkin sudah melambaikan tangan ke kamera.. nyerah.
Harga baju-baju Bianco Mimosa bervariasi. Ada yang hanya
50 ringgit tapi ada juga yang hingga ratusan ribu ringgit (ratusan juta dalam
rupiah). Bajunya dipakai semua kalangan, dari kalangan biasa sampai bangsawan.
Saya lihat desain baju Mimosa yang terpajang di booth nya kemarin memang
bervariasi. Dipakai untuk sehari-hari yang jauh dari kesan formal bisa, dipakai
untuk acara resmi pun ada. Beberapa saya suka desainnya.
Baju Mimosa (dok.yayat) |
Dato’ Ida mengaku, bergabung dengan Peniagawati
memberinya banyak ilmu dan pengalaman serta jaringan. Pemerintah melalui
Peniagawati memberi banyak fasilitas untuk desainer seperti Dato’ Ida
mempromosikan produknya. Salah satunya di Malaysia Fashion Week. Bukan hanya
desainer top seperti Dato’ Ida saja yang mengambil banyak manfaat. Manfaat
terutama didapat oleh desainer pemula seperti El. Siapa El?
El bernama lengkap Muhammad Aliudin Mohd Shokri adalah seorang
bocah usia 13 tahun yang tertarik terjun di dunia fashion. Bocah pendiam ini
bukan lahir dari keluarga perancang, tapi keluarganya mendukung ia untuk
menekuni dunia fashion. Saat ini El baru belajar merancang dompet dan tas. Ia
punya brand sendiri yaitu Tailored by Aliudn. Karyanya sudah diikutkan dalam
fashion show Peniagawati di Malaysia Fashion Week kemarin.
Peniagawati memberi kesempatan pada El untuk
mengembangkan bakatnya. Ia bisa bertukar pikiran dan bisa meminta saran pada
para desainer senior di Peniagawati. Dato’ Azlin Ahmad Shaharbi sebagai ketua
Peniagawati kemarin antusias banget mengenalkan El pada kami. Ia bangga pada
El. Dato’ Azlin bilang bahwa anak-anak seperti El akan menjadi masa depan
fashion Malaysia kalau kemampuannya di asah terus. Saya setuju dengannya.
El dan mbak Uci (dok.yayat) |
Peniagawati sepertinya menjadi jaminan untuk produk
fashion yang bagus di Malaysia. Ketika tiba giliran Peniagawati untuk fashion
show, ruang tempat diadakannya fashion show penuh sesak. Tepuk tangan riuh
bergemuruh setiap para model selesai memeragakan baju para desainer Peniagawati
seperti Mimosa, Nur Huda dan lain-lain. Pada puncak acara Malaysia Fashion Week
2016, yaitu pemberian penghargaan dari Mercedez Benz selaku sponsor utama,
Peniagawati meraih The Best Exhibitor.
Pattern design Mimosa keren juga, gak biasa gambarnya. Kalo si El ini mirip disainer cilik tanah air yang tuna rungu... (aku lupa namanya :D).
BalasHapusohh iya.. yang pernah di pake di next top model itu bajunya
HapusYa ampun, hebat amat itu El, baru 13thn udah bisa menekuni bidang fashion sbg perancang! Harusnya di Indonesia jg gini nih.. memberikan wadah & kesempatan utk para designer muda, biar fashion di Indonesia lbh inovatif & berkembang
BalasHapusindonesia diakui punya selera fashion yang bagus.. sayang promonya kurang
HapusHeheh Allhamdulillah ya kalo gitu, Tapi untung ada beberapa desainer indoensia yang udah go internasional :D
Hapus