Pada acara Kompas Forum 100 CEO, Presiden Jokowi yang
hadir membuka acara itu mengatakan bahwa generasi milenial kalo punya uang
selalu digunakan untuk jalan-jalan berbeda dengan generasi sebelumnya yang
menabung uangnya untuk kehidupan mendatang misalnya untuk biaya melanjutkan
pendidikan atau berinvestasi. Apa benar begitu?
Sebelum “menuduh” generasi milenial berperilaku seperti
itu, saya mau share info nih soal gimana-gimana nya generasi milenial
berdasarkan sharing dari pak David Cornelis Mokalu, seorang konsultan keuangan
saat acara Blogger Gathering dengan LRT City di JCC Hall Jakarta pada 5
Februari 2018.
Pak Davis Mokalu menyebut generasi milenial saat ini ada
di dunia “Disco” yaitu dunia yang
berhubungan dengan Disrupting (technology, start up), Invading (asing),
Shifting (pola dan perilaku belanja), Changing (perubahan mayor) dan Obscuring
(tren ke depan masih blur).
Untuk hobi 31 % generasi milenial suka
melakukannya cumaaa sekedar buat foto dan fun aja.
Tingkat optimisme dan kebahagiaan generasi milenial itu
97% optmisme ke masa depan, 90% tingkat kebahagiaan dan 76% optimisme ke
pemerintah. Jadi kondisi generasi milenial itu berbahagia dan penuh optimisme
sebenarnya. Kebahagiaan para milenial itu sendiri berasal dari kesehatan
(40%), Kerabat/keluarga (27%), Karier (7%), Keuangan (7%) dan kesuksesan (5%).
Generasi milenial cukup tau tentang keuangan namun belum
melek untuk berinvestasi. Produk keuangan yang digandrungi para milenial adalah
tabungan, deposito, kartu kredit dan kredit hunian. Kesadaran para milenial
akan transaksi non tunai cukup tinggi. Makanya para milenial akrab dengan kartu
kredit, kartu debit dan uang elektronik.
Milenial lebih banyak mencari informasi dari televisi
(54%) dan dari medsos (36%, sisanya mencari info dari radio dan koran. Medsos
yang dimiliki oleh milenial adalah facebook, whats app, BBM dan instagram. Saya
heran kenapa twitter nggak termasuk yang disukai oleh para milenial. Menurut
pak David, perilaku ekonomi kaum milenial itu irasional dan elastis.
Gimana daya beli kaum milenial terutama untuk perumahan?
Kita tau kan ya harga rumah selalu naik. Harga tanah di Jakarta naik 26% per
tahun sementara harga rumah naik 5% per tahun. Milenial sebagian besar bekerja
sebagai karyawan dan rata-rata gajinya adalah 6 juta per bulan. Pada tahun 2016
hitung-hitungannya nih kaum milenial harus mencicil rumah maksimal 1,8 juta per
bulan kalo harga rumahnya 300 juta.
Sementara hitung-hitungan pada 2021, rata-rata gaji
milenial diprediksi 12 juta per bulan. Dengan harga rumah 750 juta dan
dikurangi uang muka 30%, kaum milenial masih harus mencicil sebesar 4,3 juta
per bulan. Cukup besar. Milenial saat ini belum memiliki properti disebabkan
karena melambungnya harga properti, besarnya uang muka, tingginya bunga kredit
properti, tidak memenuhi syarat ambil kredit, bukan termasuk MBR dan
penghasilan tidak mencukupi.
Karena itu milenial saat ini masih tinggal di rumah orang
tua di kota satelit. Selebihnya tinggal di kost, rumah petak, room sharing,
apartemen, rusun dan ruko. Meski ini nggak murah juga. Di daerah saya tinggal
sekamar kost termurah disewa seharga 700 ribu sebulan, sementara untuk rumah
petak kisarannya sejutaan sebulan. Rata-rata pemilik rumah atau kost menarik
sewa 6 bulan di depan.
Tapi kaum milenial nggak usah sedih. Kaum milenial masih
bisa kok memiliki properti dengan cara :
- Menikah (gabungan aset dan penghasilan)
- Kerja di perusahaan pemberi fasilitas hunian
- Kerja di perusahaan pemberi fasilitas kredit
- Berhutang (cicilan maksimal 30% penghasilan, utamakan hutang yang produktif)
- Berinvestasi reksa dana atau saham
Ngomongin soal saham, saham properti itu naik terus lho. Kalo
dihitung per 5 tahun dari tahun
2012-2017 saham properti naik 10% per tahun. Kalo dihitung per 10 tahun saham
properti naik 10% per tahun sementara kalo dhitung per 20 tahun saham properti
nak 29% pertahun. Jadi rata-rata kenaikan saham properti adalah 10-29% per
tahun. Lumayan banget kan.
Investasi di LRT City adalah pilihan cerdas
Anggapan bahwa generasi milenial belum berpikir buat
investasi sebenarnya nggak sepenuhnya benar. Sebagian sudah sadar akan
pentingnya investasi untuk masa depan. Salah satunya Keenan Pearce. Pasti pada
tau Keenan Pearce kan ya.. mas ganteng ini adalah selebriti yang punya banyak
fans. Ia menjadi salah satu nara sumber di acara blogger gathering kemarin.
Keenan Pearce punya membeli apartemen awalnya sih buat
hunian semasa ia kuliah. Namun setelah tau harganya terus merangkak naik ia
melihat apartemen bisa jadi bisnis yang menjanjikan. Maka selanjutnya ia beli
apartemen lagi namun tujuannya disewakan. Sampai saat ini harga apartemen
memang tak pernah turun.
Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan sebelum
Keenan Pearce membeli sebuah apartemen. Lokasi yang strategis, fasilitas yang
lengkap, kemudahan pembayaran dan fasilitas cicilan adalah beberapa faktor
diantaranya. Sebagai orang yang bekerja di Jakarta, Keenan tentu memilih
apartemen yang bisa dijangkau dengan mudah dan pilihan transportasinya banyak.
Transportasi itu penting sih mengingat jarak dan kemacetan bisa membuat segala
urusan kerja jadi terhambat.
Apakah LRT City itu? Setya Adji Pramana adalah Project
Manager Eastern Green, salah satu project LRT City di Bekasi. Pak Setya menjelaskan
mengenai kelebihan LRT City. LRT City adalah kawasan dengan konsep Transit Oriented
Development (TOD) yang dihubungkan oleh transportasi massal LRT (Light Rail
Transit). LRT City dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Kawasan ini
mengusung 8 prinsip yaitu :
Connect : jaringan jalur pejalan kaki dan pesepeda
terjalin dengan baik, menghasilkan akses yang lebih pendek dan terhubung secara
langsung sehingga meningkatkan akses terhadap barang, jasa dan transportasi
publik.
Compact : penataan ulang kota yang membantu terciptanya
kondisi di mana setiap penduduk dapat tinggal berdekatan dengan tempat bekerja,
sekolah, pusat jasa dan tujuan lainnya sehingga menghasilkan pengurangan waktu
perjalanan dan emisi gas buang.
Public transport : transportasi publik dengan frekuensi
tinggi, cepat dan andal, dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan
bermotor pribadi.
Mix : terciptanya variasi fungsi guna lahan dan bangunan
Shift : pendapatan tarif parkir yang sesuai serta
pengurangan lahan untuk parkir sebagai bentuk insentif bagi pejalan kaki,
pesepeda dan pengguna transportasi publik yang lain.
Walk : area berjalan terlindung dengan adanya pepohonan
agar kegiatan berjalan tetap nyaman sekalipun di siang hari
Densify : adanya fungsi guna lahan pemukiman dan
komersial pada wilayah di sekitar stasiun dan memastikan bahwa semua penduduk
memiliki akses terhadap transportasi publik tersebut.
Cycle : desain jalan menjamin keamanan bagi pesepeda dengan
menciptakan jalur khusus bersepeda yang saling terhubung dengan adanya elemen
peneduh yang halus dan tersedianya parkir sepeda.
Dengan 8 prinsip ini kawasan LRT City akan menjadi lokasi
yang bukan hanya nyaman dihuni tapi juga menjanjikan sebagai investasi. Siapa
sih yang nggak mau tinggal di hunian yang nyaman ya kan? PT Adhi Karya
(Persero) Tbk sendiri sedang mengembangkan beberapa kawasan LRT City yaitu :
- LRT City Sentul – Royal Sentul Park
- LRT City Bekasi – Eastern Green
- LRT City Jaticempaka – Gate Way Park
- LRT City Ciracas – Urban Signature
- Cisauk Point – member of LRT City (Tangerang)
- Oase Park – member of LRT City (Ciputat – Tangsel)
LRT City dibangun untuk memenuhi kebutuhan kaum
milenial yang maunya serba cepat dan nggak bisa jauh dari digital makanya di
LRT City akan dipasang jaringan internet yang super cepat. Fasilitasnya juga
mendukung kehidupan kaum milenial yang mau serba fun. Kalo liat desain LRT City
saya pengen bener tinggal di sana.
LRT City hadir lho di Indonesia Property Expo yang
sedang berlangsung di JCC Senayan Hall A mulai tanggal 3 sampai 11 Februari
2018. Bisa liat-liat maket dan desain LRT City di sana. Kalau mau beli
apartemen boleh banget lho.. ada hadiah langsung yang sangat menarik dan hadiah
utama berupa mobil. Jalan-jalan ke Eropa dan Umroh.
Tidak ada komentar