Di dekat rumah saya ada sebuah cafe, menjual aneka kopi yang diseduh oleh Barista yang terlatih. Kopinya enak dan harganya murah, tempatnya juga nyaman. Saya sering menyambangi cafe nya untuk ngopi sekaligus bekerja.
Sekali waktu, pemiliknya yang ramah, ngobrol sebentar dengan saya. Ia membuat tempat ngopi ini karena sangat menyukai kopi. Dengan modal yang ia punya, ia membuat cafe sederhana, lalu ia melatih anak-anak muda yang tak punya ketrampilan untuk menjadi Barista. Sekarang ia bahagia, cafenya rame dikunjungi orang dan anak-anak muda yang dididiknya sudah menjadi Barista yang handal.
Pemilik cafe ini adalah satu dari sekian banyak orang yang berhasil membuat hobinya menjadi bisnis yang menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit. Hobinya jalan dan uang juga dapat. Sungguh saya salut dengan orang-orang seperti ini.
Pak Bangkit Kuncoro adalah pengusaha yang hobi kulineran. Bersama sang istri yang setia, pak Bangkit sering menjelajah banyak restoran untuk mencoba makanan terbaiknya. Setelah mencoba berbagai makanan enak, pak Bangkit dan istri memutuskan membuat bisnis kuliner. Jadilah rumah makan Bebek Bentu.
Bebek Bentu, ben pelanggan tuman
Saya bertemu sosok pak Bangkit Kuncoro ketika mendatangi restoran Bebek Bentu Serpong Jaya di Kawasan Serpong Tangerang bersama teman-teman blogger pada tanggal 1 Desember 2018. Pak Bangkit menemui kami dengan ramah dan bercerita tentang bisnisnya.
Pak Bangkit bilang bahwa restoran adalah bisnis yang tingkat kegagalannya sangat tinggi, namun tingkat kesuksesannya tinggi juga. Bisnis makanan itu tricky ya karena sukses tidaknya tergantung pada lidah orang. Kalau orang suka, ya sukses lah bisnisnya, tapi jika tidak maka bisnis gagal dan usaha jadi gulung tikar.. bangkrut maksudnya.
Namun... jangan takut untuk memulai bisnis makanan karena orang selalu butuh makan. Yang penting adalah perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis termasuk mempersiapkan mental dan modal tentunya, kemudian selalu dengarkan kata pelanggan. Kritik dari pelanggan bermanfaat untuk membuat bisnis berjalan jadi lebih baik.
Bebek Bentu adalah singkatan dari Ben Tuman, bahasa jawa yang artinya biar ketagihan. Ada doa di dalam sebuah nama, meski terdengar lucu, namun pak Bangkit memang berharap pelanggan akan ketagihan untuk datang lagi, karena itu ia berusaha membuat makanan yang cocok di lidah pelanggannya.
Harapan itu terpenuhi, karena Bebek Bentu Serpong Jaya adalah cabang kelima dari restoran Bebek Bentu. Cabang lainnya ada di Cempaka Putih, Jati asih Bekasi, Bintaro dan Bogor. Next pak Bangkit ingin membuat cabang lagi namun belum menemukan lokasi yang cocok.
Bebek Bentu beralamat di Ruko Orlin Arcade no 8 Serpong Jaya Jl Puspitek Raya Serpong Tangerang Selatan, menempati ruko milik sendiri. Ada 2 lantai yang dijadikan resto dengan interior yang rumahan banget. Begitu masuk ke resto langsung erasa homey banget, sesuai dengan konsep Bebek Bentu sebagai family resto.
Saya terpesona dengan jajaran piring dengan motif jadul yang menjadi pernik interior di ruang makan lantai 2. Saya juga suka melihat teko blirik jadul yang tak tak henti dijadikan objek foto oleh teman-teman saya. Ruang makan lantai 1 dan 2 memang tak luas namun nyaman dengan segala desain interiornya, tambah lengkap karena ada Mushola.
Kolaborasi pedas, gurih dan manis
Saya adalah penyuka makanan pedas. Teman-teman saya bilang, level kepedasan saya sungguh gila. Maka ketika dihidangkan menu Bebek Cemeng yang katanya pedas, mata saya berbinar melihatnya. Dibilang Bebek Cemeng karena penampakannya memang hitam, mirip seperti cemeng (cemong). Rasanya?
Rasa pedas langsung terasa ketika cuilan daging bebek menyentuh lidah. Daging bebeknya empuk, tidak terasa amis. Bebek dimasak dengan tingkat kerenyahan yang saya suka. Harga seport Bebek Cemeng adalah 24 ribu untuk ukuran paha dan 25 ribu untuk ukuran dada.
Menu bebek lainnya adalah Bebek Kecombrang. Kecombrang punya rasa yang khas banget makanya ia kerap jadi bahan masakan. Pada Bebek Kecombrang, irisan kecombrang yang royal menutupi bebek yang digoreng kering. Bau kecombrangnya wangi dan khas. Ketika dimakan, rasa empuk daging bebek menyatu dengan pedas khas kecombrang. Very lezatos.
Meski namanya Bebek Bentu, tapi restoran ini tak hanya menyediakan masakan bebek. Ada ayam dan ikan yang rasanya tak kalah enak. Jadi ya kalau datang dengan keluarga dan ada salah seorang keluarga yang tak doyan bebek, maka ia bisa memesan menu ayam atau ikan.
Ayam geprek menjadi hidangan yang saya cicipi selanjutnya. Melihat tampilannya saja, Ayam Geprek sudah membangkitkan selera. Ulekan cabe rawit merah ditaburkan di atas Ayam Geprek. Menu Ayam Geprek ada dua, yang original dan keju. Saya lebih menyukai Ayam Geprek original karena saya tak terlalu menyukai keju.
Kelebihan menu Ayam Geprek adalah pada tepung renyah dan sambal cabenya. Pada Ayam Geprek made in Bebek Bentu, level kepedasan dari sambal rawit merah masih di bawah standar saya. Saya pernah memakan Ayam Geprek dengan rasa pedas yang luarrr biasa. Namun ayam dan tepung renyah dari Ayam Geprek Bebek Bentu sungguh juara.
Sepiring ikan gurame di atas meja menarik perhatian saya. Ukuran ikan gurame ini besar dan ada 2 menu yang terhidang di meja yaitu Gurame Asam Manis dan Gurame Hantu Petir. Untuk Gurame Asam Manis tau lah ya rasanya asam dan manis, namun apa rasa Gurame Hantu Petir? Yap... pedas... sesuai namanya.
Saya lebih menyukai ikan gurame dibanding ikan lainnya. Gurame durinya besar-besar so nggak bikin repot ketika dimakan, kita nggak perlu mencabuti duri-duri yang kecil gitu. Seekor ikan gurame dimasak asam manis atau digoreng kremes, atau dimasak pedas dengan nama menu Gurame Hantu Petir dihargai 46 ribu rupiah. Ini harga yang murah untuk ikan gurame sebesar itu.
Bukan hanya menu nusantara yang tersedia di Bebek Bentu, namun menu internasional seperti spagheti, pizza, sushi dan steak. Banyak banget ya macam menunya. Makanya orang bisa "tertipu" dengan nama Bebek Bentu yang anggapan orang pasti hanya menyediakan masakan bebek. Padahal menu di sini sangat beraneka ragam.
Segelas juice jeruk menutup pengalaman memuaskan makan di Bebek Bentu siang itu dan saya ketagihan untuk datang lagi. Ah Bebek Bentu memang bikin tuman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar