Di masa pandemi, makin banyak teman-teman saya yang membuat usaha sendiri. Ada yang menjadi reseller pakaian, menjual kue buatan sendiri, sampai membuka usaha jasa titipan membeli barang. Jualan memang jadi salah satu cara bertahan hidup di tahun yang berat ini dan makin tergantungnya orang pada internet, membuat berjualan lewat internet menjadi sebuah keharusan.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia mencapai 64 juta. Namun di masa pandemi, ada sekitar 30% yang usahanya terganggu. Sementara UMKM yang terganggu karena pandemi tapi bisa menciptakan inovasi kreatif ada sekitar 50-70%. Dari data tersebut, 60% atau sekitar 37 jutanya adalah UMKM yang dikelola oleh perempuan.
Pada acara webinar Danone Indonesia bekerjasama dengan Woman Will, yang berjudul "Perempuan UMKM, Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital" tanggal 18 Desember 2020 lalu, Ibu Destry Anna Sari, asisten Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UMKM bahwa UMKM mengatakan bahwa perempuan merupakan kekuatan ekonomi Indonesia saat ini. Pelaku UMKM perempuan menyumbang 9,1 % PDB nasional.
Kondisi pandemi memberi ketidapastian pada semua sektor usaha, namun banyak UMKM perempuan yang mampu bertahan di masa pandemi dengan menggunakan teknologi digital pada usahanya. Teknologi digital merupakan keharusan di masa sekarang, jika tidak, maka akan tertinggal dan sulit mendapat keuntungan usaha, demikian lanjut ibu Destry Anna Sari.
Komitmen Danone Indonesia untuk Memberdayakan Perempuan
Namun banyak perempuan pelaku UMKM yang masih punya banyak halangan untuk melakukan transformasi digital pada usahanya. Antara lain kurangnya akses, kurangnya pelatihan dan tidak adanya dukungan dari lingkungan sekitar. Itulah sebabnya pemerintah menyambut baik kerjasama berbagai pihak yang ingin memajukan UMKM Indonesia melalui pelatihan digital marketing, utamanya untuk perempuan pelaku UMKM.
Danone Indonesia mempunyai dua program yang melibatkan para ibu yaitu Aqua Home Service (AHS) dan Warung Anak Sehat (WAS). Kedua program ini dibuat untuk memberdayakan para ibu rumah tangga, menambah kegiatan yang nantinya memperkuat perekonomian keluarga. Para ibu juga dilatih untuk lebih mengoptimalkan apa yang sudah mereka punyai. Ibu Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan Danone Indonesia punya komitmen untuk mendukung pemberdayaan perempuan.
Komitmen itu dilakukan melalui beragam inisiatif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Fokus Danone Indonesia adalah pembangunan sosial (mengakhiri kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan, kesetaraan gender), pembangunan ekonomi (eneergi bersih dan terjangkau, infrastruktur) dan pembangunan lingkungan (akses air bersih, menjaga ekosistem laut dan darat, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
Aqua Home Service dan Warung Anak Sehat sudah berlangsung beberapa tahun belakangan. Berikut ini beberapa hal yang telah dilakukan oleh Danone Indonesia :
Warung Anak Sehat :
- Peningkatan kompetisi ibu-ibu kantin tentang pengetahuan kesehatan dan gizi serta keterampilan memberikan memberikan jajanan gizi sehat di kantin melalui pelatihan.
- Bantuan dan pendampingan terus menerus.
- Bekerja sama dengan Danone Ecosystem Foun dan Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, Danone SN Indonesia telah menyalurkan bantuan dengan total lebih dari Rp 1 Miliar yaitu bantuan langsung tunai.
Aqua Home Service :
- Mendukung Pertumbuhan AHS Melalui AHS Akademi, bermitra dengan Umar Usman Business School untuk pelatihan, pembinaan dan modul tentang keterampilan bisnis dasar seperti pemasaran, penjualan dan hubungan pelanggan.
- Peningkatan Kompetensi AHS tentang pentingnya Hidrasi Sehat sebagai Duta Kebaikan, memberikan rangkaian konten edukasi dan pelatihan sejak 2019.
- Memastikan kesehatan dan keselamatan AHS, menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk seluruh AHS dengan jumlah 7.500 APD.
Danone Indonesia dan Google Indonesia melalui program Google Woman Will berkolaborasi memberikan pelatihan pada 700 peserta Aqua Home Service dan Warung Anak Sehat melalui Google Meet dan berlangsung 7 sesi pada 9 Oktober 2020 - 3 Desember 2020. Pelatihan yang diberikan adalah :
- Dasar-dasar strategi usaha online
- Dasar-dasar SEO dan penerapannya
- Apa itu Google Bisnisku
- Optimalkan Google Bisnisku selama COVID-19
- Berinteraksi dengan pelanggan online melalui media sosial dan konten pemasaran.
Program kolaborasi ini berkelanjutan karena peserta didampingi dan dimonitor hasil pelatihannya. Kemudian juga dibandingkan hasil sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Dengan demikian peserta akan meraih hasil yang maksimal dan tujuan pelatihan akan tercapai. Para perempuan diharapkan menjadi Agent of Change yang bukan hanya membawa perubahan bagi keluarganya tapi bagi lingkungan dan negaranya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus