Membaca buku cerita bergambar, bukan hanya hiburan untuk anak-anak tapi juga banyak manfaatnya untuk tumbuh kembang mereka. Selain melatih daya ingat dan melatih kemampuan berbahasa, membaca buku cerita bergambar juga membuat daya imajinasi anak-anak berkembang. Anak yang mempunyai daya imajinasi tinggi akan tumbuh menjadi anak yang kreatif.
Ketika anak-anak saya masih balita, saya sering memberikan mereka buku cerita bergambar. Dari buku cerita bergambar itu mereka belajar tentang aneka macam hewan yang belum mereka temui misalnya gajah, harimau, jerapah dan lain-lain. Mereka juga belajar soal warna. Bahwa sebuah benda warnanya bisa bemacam-macam. Misalnya daun, bisa berwarna hijau atau coklat.
Menginjak usia remaja, anak-anak saya tetap menyukai buku cerita dalam bentuk gambar. Di kamarnya, sampai sekarang, berjejer buku-buku komik yang masih sering dibaca hingga kini. Kesukaan membaca buku cerita bergambar membuat 2 dari 3 anak saya menekuni dunia animasi yang sarat dengan gambar-gambar.
Manfaat Membaca Buku Cerita Bergambar
Minat membaca masyarakat Indonesia rendah sekali. Menurut World's Most Literate Nations Ranked dari Central Connecticut State University, Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca. Padahal buku teramat mudah ditemukan di negara kita. Minat baca buku rendah tapi minta scroll down timeline media sosial tinggi ya heheheh.
Kenapa minat membaca di negara kita rendah? Salah satunya karena tidak dibiasakan membaca sejak dini. Membaca hanya dilakukan untuk keperluan belajar di sekolah dan bukan karena kesukaan. Boomingnya media sosial menjadikan baca buku bukan lagi hobi yang menarik. Orang bisa betah berjam-jam scroll timeline media sosial ketimbang menamatkan membaca sebuah buku.
Dengan banyaknya ibu-ibu yang termasuk dalam generasi milenial yang melek digital, bisa kok membangkitkan minat baca di negara kita dengan cara mengajari anak-anaknya membaca buku. Apalagi jenis buku yang ada sekarang ini sungguh beraneka ragam. Lucu-lucu dan ada dalam bahasa Inggris pula. Beda dengan jaman anak saya ketika kecil yang buku-buku anaknya terbatas.
Agar manfaat membaca untuk anak menjadi maksimal, sesuaikan buku yang dibaca dengan usia anak-anak. Untuk anak usia 0-2 tahun beri buku yang berisi obyek yang ada disekitarnya karena ini membantu anak memahami ceritanya. Anak di usia ini suka dengan gambar-gambar jadi carilah buku dengan sedikit teks tapi sarat gambar.
Anak usia 2-4 tahun sedang ada di fase pembentukan. Di usia ini anak kerap meniru perilaku orang dewasa. Maka berilah buku yang berisi manusia dan kehidupannya misalnya cerita dengan profesi guru di dalamnya. Anak usia 4 tahun juga sedang mengalami daya imajinasi yang tinggi. Maka buku berisi dongeng sederhana juga bisa diberikan untuknya.
Beda lagi dengan usia 4-7 tahun. Anak di usia ini mulai menyukai cerita tentang suatu benda dan bagaimana cara kerja sesuatu. Anak mulai suka mendengar pengalaman orang tua ketika di usia dirinya. Untuk usia ini, bisa diberikan buku dengan cerita yang lebih kompleks. Misalnya cerita soal bawang merah dan bawang putih.
Buku cerita bergambar adalah media pembelajaran yang baik untuk anak-anak di usia balita. Usia balita adalah usia golden age di mana otak anak sedang berkembang pesat. Membaca buku cerita bergambar mengoptimalkan perkembangan otak tersebut. Gambar-gambar menarik di dalam buku cerita juga membuat anak tidak bosan untuk membacanya.
Beberapa manfaat membaca buku cerita bergambar adalah :
1. Memperkenalkan dunia buku
2. Menumbuhkan minat baca sejak dini
3. Merangsang rasa ingin tahu si kecil
4. Mendukung daya imajinasi
5. Media untuk mengekspresikan diri
6. Menambah kosakata
7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Gadget dan Balita
Dunia yang serba digital saat ini memudahkan banyak urusan kita. Gadget bukan hanya alat komunikasi sekarang ini. Banyak orang tua sudah memberikan gadget pada anaknya. Sudah lumrah saya melihat ibu muda memberikan gadget untuk anaknya. Sementara si ibu memasak, anak balitanya main game melalui gadget. Akhirnya si anak tergantung dengan gadget sama seperti orang tuanya yang tak bisa lepas dari gadget.
Tak masalah memberikan gadget untuk anak asalkan waktunya dibatasi dan didampingi. Misalnya anak hanya boleh bermain gadget dengan total waktu 1 jam per hari, diberikan 4 kali masing-masing 15 menit. Dampingi anak ketika bermain gadget dan beri pemahaman permainan mana yang aman dan cocok untuk anak seusia dirinya.
Namun orang tua juga harus mencontohkan bahwa dirinya juga disiplin ketika memegang gadget karena anak akan mencontoh orang tuanya. Jauhkan gadget ketika orang tua sedang mendampingi anaknya bermain. Jangan memegang gadget ketika orang tua sedang makan bersama anak. Dengan pengaturan waktu dan disiplin diri, niscaya anak akan memahami kapan ia perlu bermain dengan gadget.
Membaca Melalui Gadget dengan Aplikasi Let's Read
Salah satu hal baik dari penggunaan gadget pada anak adalah dengan membaca melalui gadget. Membaca buku cerita melalui gadget bisa mengalihkan perhatian anak dari bermain game. Salah satu aplikasi membaca buku cerita yang cukup bagus adalah aplikasi Let's Read.
Let's Read adalah perpustakaan buku cerita anak yang diprakarsai oleh Books for Asia. Let's Read mempunyai misi untuk membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui digitalisasi cerita bergambar, pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal dan penerjemahan buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional dan bahasa ibu.
Aplikasi Let's Read punya ratusan koleksi cerita bergambar yang bisa diunduh secara gratis melalui playstore atau website. Uniknya, kita tidak perlu register untuk dapat mengunduh buku cerita bergambar yang menjadi koleksinya. Cukup buka websitenya atau unduh aplikasi Let's Read di Playstore dan pilih buku cerita bergambar dengan bahasa yang kita mau. Selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ada bahasa daerah juga seperti Bali, Jawa, Sunda atau Minangkabau.
Let's Read punya berbagai kelebihan, diantaranya :
1. Punya koleksi ratusan buku cerita bergambar.
2. Buku cerita bisa diunduh secara gratis dan mudah.
3. Buku cerita bisa dibaca tanpa harus menyambung ke internet.
4. Terdapat beragam buku dengan bahasa yang variatif. Anak bisa belajar membaca dalam beragam bahasa.
5. Buku ditulis oleh penulis dalam dan luar negeri.
6. Cerita dalam buku sangat sederhana, penuh edukasi dan mudah dimengerti.
7. Tampilan nyaman di mata dan aman untuk membacanya berlama-lama.
Let's read menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca pada anak sekaligus mengajarkan pada anak bahwa ada hal baik yang bisa dilakukan dengan gadget. Let's Read juga bisa membuat hubungan anak dan ibu makin erat ketika membaca koleksi buku di Let's Read bersama-sama. So.. Let's Read!
Let's read seru ya kita jadi seperti punya perpustakaan pribadi yang seru..
BalasHapusbenerrrrrr... orang dewasa aja suka baca koleksi Let's Read
HapusLet's read seru ya kita jadi seperti punya perpustakaan pribadi yang seru..
BalasHapus