Sudah lebih dari setahun kita menjalani masa pandemi, semoga tidak bosan selalu menerapkan protokol kesehatan ya demi keselamatan dan kesehatan kita. Untuk para orang tua semoga tidak lelah mendampingi anak-anak yang bersekolah secara daring sejak pandemi datang. Kegiatan yang berhubungan dengan kontak fisik memang dihindari sekarang ini, termasuk soal sekolah.
Sekolah secara daring ada kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya adalah praktis dan fleksibel, hemat waktu dan biaya, lebih personal dan tentu saja mengurangi penyebaran Covid 19. Namun kelemahannya adalah berkurangnya interaksi dengan pengajar, kelancaran tergantung akses internet dan minim pengawasan pengajar. Namun agar pandemi cepat berakhir, adaptasi pada sekolah daring memang harus dilakukan oleh semua pihak.
Bentuk adaptasi itu salah satunya adalah dengan melakukan pengajaran online secara kreatif. Para pengajar ditantang untuk membuat modul yang kreatif hingga anak-anak tak bosan untuk belajar dan orang tua tak merasa keberatan mendampingi anaknya sekolah daring. Belajar online dengan cara yang kreatif dilakukan oleh AQUA berkolaborasi dengan Sekolah.mu yang mengajak anak dan orang tua belajar soal mengelola sampah melalui e-learning interaktif.
Sampahku Tanggung Jawabku
Pendidikan lingkungan tidak boleh berhenti karena jarak, adalah yang melatarbelakangi diluncurkannya modul digital pembelajaran interaktif "Sampahku, Tanggung Jawabku". Program ini juga merupakan lanjutan dari komitmen #BijakBerplastik AQUA. #BijakBerplastik adalah ajakan AQUA untuk bijak mengelola sampah plastik. Kita tak bisa menghindari penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari, AQUA mengajak kita untuk bertanggung jawab dengan penggunaan plastik melaui metode reuse - recycle - reduce.
Peluncuran modul digital interaktif Sampahku, Tanggung Jawabku dilakukan secara online pada tanggal 6 Mei lalu. Hadir dalam peluncuran ini adalah :
- Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu.
- Intan Ayu Kartika, Danone-AQUA Brand Director.
- Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia.
- Jumeri, S.TP., M.Si, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Bapak Jumeri menyambut baik kolaborasi peluncuran modul digital interaktif ini karena sejalan dengan program pemerintah yang ingin terus melakukan terobosan program pendidikan terutama untuk sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya program digital Sampahku Tanggung Jawabku, anak-anak Indonesia diharapkan punya kesadaran untuk menjaga lingkungan sejak dini, kata pak Jumeri.
Ibu Intan Ayu Kartika mengatakan bahwa program Sampahku Tanggung Jawabku sebenarnya sudah ada sejak 2019 namun dalam bentuk buku, karena pandemi maka program ini diubah ke bentuk digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti ini maka program Sampahku Tanggung Jawabku bisa menjangkau akses yang lebih luas. Penting untuk anak-anak diajarkan menjaga lingkungan sejak dini, karena ini bisa terbawa hingga mereka dewasa, kata ibu Intan.
Ibu Najeela Shihab selaku founder Sekolah.mu senang bisa bekerjasama dengan AQUA di program ini. Menurut bu Ela, pemahaman anak tentang lingkungan itu sangat penting, sebab merupakan bagian dari kecerdasan anak. Ia menyambut baik kerjasama dengan AQUA yang mempunyai kesamaan visi dan misi terhadap pelestarian lingkungan.
Melalui program interaktif ini, Sekolah.mu dan AQUA bersama-sama mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melindungi sumber air, menjaga ekosistem dan bijak dalam mengelola sampah. Menyediakan program pendidikan yang berpihak kepada anak secara merata, dengan akses yang luas ,dan pembelajaran terintegrasi digital dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel.
Dengan program Sampahku Tanggung Jawabku yang dilakukan dengan cara e-learning, anak-anak dapat mandiri belajar serta membuat project mandiri dan bebas berkarya, yang mana karya-karya itu disimpan dalam portofolio mereka di Sekolah.mu dan dapat diakses sampai kapanpun. Anak-anak juga bisa berdiskusi dan bekerjasama dengan anak-anak dan guru dari sekolah lain.
Modul interaktif Sampahku Tanggung Jawabku dibuat untuk anak-anak usia PAUD dan Sekolah Dasar. Bidang studi yang dipelajari adalah IPA, PKn dan IPA Terapan. Hingga saat ini program ini sudah diikuti oleh ribuan peserta. Dari jumlah peserta yang membludak ini terlihat bahwa anak-anak sangat antusias belajar tentang lingkungan, terutama pengolahan sampah.
Anak-anak mendapatkan materi belajar berupa video, buku cerita, aktivitas interaktif, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya. Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya.
Di program Sampahku Tanggung Jawabku, anak-anak diajari untuk :
- Memahami berbagai jenis sampah.
- Memperkirakan dampak yang diakibatkan oleh berbagai jenis sampah.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengelola sampah untuk mengurangi jumlah dan dampaknya pada lingkungan.
Para ibu dan anak yang ingin mengikuti program ini bisa melakukan register di website Sekolah.mu. Tinggal dipilih program yang sesuai dengan usia anak. Untuk usia PAUD bisa klik https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-paud dan untuk usia SD bisa klik https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-sd . Program bisa diikuti secara gratis.
Setelah mengikuti semua pembelajaran di program ini, anak-anak akan mendapatkan sertifikat kelulusan, rapor program termasuk portofolio berisi karya anak dan akses program selamanya. Anak-anak tak akan bosan mengikuti program karena dilakukan secara interaktif seperti menonton video, melakukan permainan interaktif, bisa berdiskusi dengan para guru, ikut kuis serta praktek mandiri.
Tidak ada komentar